Jumat, 03 Juni 2011

KU KIBARKAN BENDERA KEMERDEKAAN,KU WUJUDKAN CITA-CITAMU BANGKITKAN GENERASIMU DARI KETERTINDASAN.


Kuasa Tuhan terhadap hambanya tidak pernah bisa kita prediksikan, bagaimana tidak saya katakan demikian 60-an tahun silam peodalisme telah memangkas hak-hak kaum pinggiran yang oleh para sosiolog disebut sebagai kaum proletarian, di bawah ambisi dan keserakahan mereka-mereka yang seolah-olah merasa dirinya adalah The Second Good,kaum pinggiran diperlakukan tidak ubahnya binatang-binatang peliharaan,melayani saat dibutuhkan dibuang saat mereka tidak berguna lagi bahkan dibunuhnya jika dianggapnya menentang. Sungguh Ironis hal itu terjadi di tengah hangatnya gemuruh suara-suara kemerdekaan yang baru saja diteriakkan dari sudut kota hingga di pelosok-pelosok desa. Lalu apa bedanya mereka dengan Bangsa-Bangsa Eropa yang datang dengan misi penjajahan dan penjarahan terhadap orang-orang pribumi? Tidak berlebihan kiranya jika saya  mengatakan bahwa mereka adalah kolonialis lokal yang tumbuh dan berkembang dibawah bimbingan raja iblis sang penghuni alam kegelapan.
Akibat dari penjajahan dan keserakahan sang kolonialis lokal tersebut kaum pinggiran harus terusir dari tanah leluhur mereka yang telah didiami selama berabad-abad lamanya. Tidak ada pilihan lain selain melakukan hijrah walau dengan langkah tertatih-tatih menyusuri hutan rimba yang dihuni oleh mahluk-mahluk liar dan mematikan, tempat yang di tuju adalah tempat yang di anggap aman untuk melangsungkan kehidupan generasi-generasi penerus mereka yang nantinya mereka harapkan bangkit melakukan perlawan dan mengibarkan panji-panji kebebasa.
Adalah sebuh sejarah yang tidak terbantahkan bahwa hijrah adalah salah satu strategi mempertahankan diri dari seleksi alam, sejarah-sejarah peradaban dunia oleh para aktor-aktor karismatik mengawali kebangkitannya mulai dari hijrah, Muhammdda S.W. mengajak kaumnya hijrah dari mekkah ke madinah,para NAPI Inggris ke Australia, Kertarajasa Jaya Wardana dari kediri ke majapahit,Arya Banjar Getas dari Kerajaan selaparang ke memelak praye dll. Semua itu adalah sejarah perjalan komunitas orang-orang terpinggirkan yang kemudian meninggalkan peradaban yang gemilang bagi generasi-generasi mereka.   
Pahlawanku,,,!!!Ceritamu masih terukir rapi dalam keterbatasan memoriku,bagaimana mereka (kaum pinggiran) harus bersimbah darah akibat kebiadaban sang kolonialis lokal sembari mengibarkan panji-panji kesesatan kerajaan iblis penghuni kegelapan.  
Pahlawanku,,,!!! Ceritamu masih terukir rapi dalam keterbatasan memoriku bagaimana mereka-mereka dengan congkaknya menghalau langkahmu menuju hakmu yang dijamin oleh konstitusi menikmati apa yang disebut dengan dunia pencerahan yaitu pendidikan.
Pahlawanku,,,!!! sungguh tidak bisa ku bayangkan betapa beratnya hidupmu dibawah tekanan iblis-iblis nyata yang setiap saat mendekte setiap denyutan nadimu.
Pahlawanku,,,!!! Walaupun dadaku terasa sesak bagai menghirup gumpalan asap tebal,,saya akan selalu ingat dengan petuah bijakmu bahwa tindakan buruk tidak harus dibalas dengan keburukan pula. Cita-cita muliamu akan ku wujudkan walau harus berjalan tertatih-tatih menyusuri tebing-tebing kehidupan yang terjal dan mematikan. Namun demikian saya yakin dibawah restumu semua itu hanyalah kerikil-kerikil kecil yang dengan mudah ku lalui.
Pahlawanku,,,!!! Aku ingin Engkau tersenyum manja dikala aku mencapainya,,,pencapain itu semata-mata ku persembahkan untukmu..Rabbigfirlii Waliwaa liidayya warhamhuma kamaa Rabba yaa nii shagiiro.